Posted by : Nurulaprn
Jumat, 03 Januari 2020
Pengendalian internal telah mengalami perubahan
dari konsep 'ketersediaan pengendalian' ke konsep 'proses pencapaian tujuan'.
Apakah maksud dari konsep 'Proses Pencapaian Tujuan' tersebut?
Jawab:
Pengendalian
internal telah mengalami perubahan dari konsep “ketersediaan pengendalian” ke
konsep “proses pencapaian tujuan”. Berikut ini penjelasannya.
Pada pokok
permasalahannya, proses pencapaian tujuan ini melibatkan pengendalian TI
khusus. Pengendalian TI ini bisa didefinisikan sebagai pernyataan hasil yang
diinginkan atau maksud yang ingin dicapai sesuai dengan prosedur pengendalian
TI khusus.
Adapun tujuan pengendalian internal adalah:
1.
Memeriksa
ketelitian dan kebenaran data yang menghasilkan laporan-laporan yang dapat
diandalkan.
2.
Efektivitas dan
efesiensi dalam operasi, yaitu efektif dalam mencapai tujuan organisasi secara
keseluruhan dan efisien dalam pemakaian sumber daya yang tersedia.
3.
Membantu agar
tidak terjadi penyimpangan terhadap hokum dan peraturan yang berlaku.
4.
Mengamankan
harta milik organisasi atau perusahaan termasuk data yang tersedia.
Pengendalian internal memiliki dua macam pendekatan;
A.
Pendekatan
Statis
1.
Berdasarkan
pertimbangan pada pembagian wewenang didalam pengelolaan perusahaan atau
entitas pada masa lalu yang bersifat sentralisasi.
2.
Metoda
sentralisasi artinya bahwa intelektualitas berada pada pucuk pimpinan
perusahaan. Semakin rendah posisi seseorang, maka semakin sedikit
pengetahuannya tentang pencapaian tujuan perusahaan atau hanya sekedar
menjalankan perintahnya saja.
3.
Pendekatan
statis ini akan berorientasi pada sistem yang dapat dengan mudah ditelusuri
keberadaannya.
B.
Pendekatan
Dinamis
1.
Pengendalian
internal sebagai sebuah proses.
2.
Konsep ini
terkait dengan perubahan metoda pengelolaan sumber daya pada organisasi yang
bersangkutan.
3.
Perubahan
metoda pengelolaan tersebut adalah metoda pengelolaan manajemen melalui
kekuasaan ke metoda pengelolaan manajemen melalui tujuan.
4.
Hal tersebut
didorong oleh:
-
Peningkatan
kualitas SDM, sehingga intensitas (penggunaan berlebihan) pengendalian intern
dapat dikurangi.
-
Spesialisasi,
dapat meningkatkan kinerja seseorang.
-
Kepuasan kerja
dapat meningkatkan produktivitas.
-
Persaingan yang
ketat membutuhkan pengembilan keputusan yang cepat.
Berdasarkan
perkembangan di bidang SDM tersebut, konsep pengendalian intern mengalami
perubahan dari konsep ketersediaan pengendalian intern beralih ke konsep proses
pencapaian tujuan.
Dari konsep baru
tersebut, intelektualitas tidak lagi terletak pada pucuk pimpinan, melainkan
terletak di lapisan bawah. Mereka yang dekat dengan konsumenlah yang paling
mengerti kebutuhan pasar. Peran manager diperlukan sebagai konduktor untuk
menjaga keseimbangan permintaan dari konsumen dan juga kegiatan yang dilakukan
oleh bagian operasional. Manager tersebut harus memiliki pengetahuan teknis
seperti pegawai biasanya, untuk mengatur aktivitas operasional agar berjalan
dengan seharusnya.